Marga Karo, Batak dan Jepang

on Comments: (1)

Selamat berjumpa kembali, kangen tentunya untuk update blog ini, dari sekian lama baru sekarang ini saya bisa menulis kembali, maklum saya sibuk tidur hahaha...

Ok kali ini topik yang kita bahas adalah.....apa ya?? Sory lupa hehehe...liat judulny om, tante.

Yupz topiknya adalah tentang "Marga", kenapa marga?? hehehe... maklum saya orang Karo dan tentunya saya punya marga.

Setiap orang Karo maupun orang Batak tentunya memiliki marga dan setiap yang memiliki marga haruslah bangga dengan marganya, karena marga merupakan silsilah dan sebuah gambaran keturunan dari nenek moyang sampai pada cucu, cicitnya, contoh marga-marga yang ada adalah, marga satwa, margarin, jasa marga...wkwkwkw ada-ada saja.

Marga sendiri bagi orang Karo maupun orang Batak merupakan garis keturunan dari sang Ayah (Patrilineal), bukan garis keturunan dari sang Ibu (Matrilineal), dan di dalam penggunaannya, marga ditujukan bagi anak laki-laki, sedangkan untuk anak perempuan disebut dengan beru (Karo) atau boru (Batak). Contoh penggunaannya dapat kita baca dari percakapan berikut ini.

Tukang tanya : merga kai kam? (Anda marga apa?)
Saya              : aku merga Tarigan (saya marga tarigan)

Karena saya laki-laki, maka tidaklah salah jika seseorang menanyakan marga terhadap saya, namun jika seseorang menanyakan marga terhadap perempuan, maka kata marga diganti dengan kata beru atau beru. Untuk kata beru ini diambli dari kata diberu, sedangkan kata boru diambil dari kata boru-boru, kedua kata tersebut mengandung makna yang sama, yaitu anak perempuan. Contoh penggunaanya adalah sebagai berikut.

Tukang tanya : beru kai kam? (anda marga apa?)
Perempuan    : aku beru sinulingga (saya marga sinulingga)

Pada tulisan tersebut diatas, penggunaan kata marga pada perempuan maksudnya adalah beru, ataupun diberu.

Hehehehe...itu dia sedikit penjelasan tentang penggunaan marga terhadap anak laki-laki dan perempuan orang Karo dan Batak. Untuk perkawinan antar marga yang sama tidaklah boleh bagi orang Batak maupun orang Karo, karena merupakan hal yang tabu untuk dilakukan dan melanggar adat istiadat.

Saya sendiri bermarga Tarigan, atau keluarga Tarigan, dimana garis keturunan Tarigan ini telah ada dari kakeknya kakek, terus kakeknya lagi, sampai nggak diketahui sampai berapa kakek saya. Widih.....panjang gak??? Dan sejarah dari marga Tarigan ini juga saya tidak mengerti, maklum karena nggak tau siapa yang bisa ditanya tentang marga ini, yang jelasnya saya hanya mengetahui sedikit tentang watak dan karakter anak laki-laki Tarigan.


Marga Tarigan pada zaman dahulu  adalah orang yang dikenal tangguh, tegas, dan juga adil, namun marga Tarigan juga dikenal dengan banyak omong kosong, karena jarang menepati janji, disamping itu marga Tarigan juga dikenal dengan Play Boy-nya karena pandai menggoda wkwkwk..., serta ditambah ketampanannya yang membuat para cewe-cewe kecantol dan nempel (pengen guanteng..). Dari setiap susunan kata dari marga TARIGAN juga memiliki makna masing-masing, yakni TA untuk Tampan, RI untuk Rapih dan GAN untuk Ganteng hwhwhwhw (terlalu memaksakan). Jadi Tarigan mempunyai pengertian Tampan, Rapih dan Ganteng hehehe.....ngarep!! Bahkan watak dan karakter marga Tarigan tersebut masih ada sampai sekarang lo..!!  Namun tidak semua marga Tarigan seperti yang saya jabarkan tersebut, buktinya saya sendiri, orangnya baik, tepat janji, setia lagi...!!hehehehe (bohong tu) . Nah itu dia sedikit tentang keluarga Tarigan.

Beberapa suku di Indonesia juga menggunakan marga untuk mengetahui garis keturunan, yakni  Minangkabau, Ambon, Manado, dst. Bangsa-bangsa lain juga menggunakan nama keluarga, contohnya seperti Negara Cina dan Jepang. Di Jepang kita mengenal Watanabe, Kimura, Yamada, Suzuki, Uchida, dst, kalau di Cina kita mengenal Tan, Li, dst.

Jika orang Jepang bertemu maka mereka saling menyapa dengan memangil nama marga, misalnya Uchida-san. Untuk penulisan nama keluarga bagi orang Jepang harus ditempatkan di depan lalu di ikuti nama depan, misalnya Watanabe Katsura, Watanabe adalah nama keluarga dan Katsura adalah nama depan, berbeda halnya dengan penulisan nama keluarga bagi orang Batak, nama depan dahulu baru nama keluarga, misalnya Anta Tarigan, Anta adalah nama depan dan Tarigan adalah nama keluarga. Kebanyakan orang menuliskan nama dan marga bagi orang Jepang salah posisi penempatannya, sehingga membuat orang Jepang kurang senang. 

Pada zaman dahulu nama keluarga bagi orang Jepang jarang digunakan, terkecuali oleh keluarga Samurai, bangsawan, pekerja seni, dan pedagang. Bagi rakyat jelata, marga diambil dari wilayah tempat mereka berasal, misalnya nama keluarga Kimura yang memiliki arti Kampung Pohon, Tamura memiliki arti Kampung bersawah, Uchida memiliki arti Sawah dalam, dst. Untuk garis keturunan keluarga orang Jepang diambil dari garis keturunan Ayah (patrileneal), sama dengan garis keturunan orang Batak. hehehehe...tapi bedanya banyak. Untuk nama keluarga orang Jepang biasanya terdiri dari satu atau dua kanji yang sebagian besar merupakan petunjuk geografis, seperti hutan (mori), nggak tau dengan marga orang Batak ada berapa kanji ya??? Kalau marga orang Batak mungkin nggak bisa memakai tulisan kanji, karena kanji hanya ditujukan bagi yang memiliki arti tersendiri, kalau orang Batak nama tulisannya Aksara batak dan mungkin penggunaanya kalau disamain sama dengan Hiragana kali ya?? hehehe. Sempat mengerti sedikit sih tentang aksara Batak ini, soalnya ini pelajaran waktu duduk di Sekolah Dasar.

Nah itu dia sedikit pengertian tentang penggunaan marga bagi orang Karo, Batak dan juga bagi Orang Jepang, kalau di Jepang marga saya adalah Watanabe, kalau di Cina marga Li kali ya?? Biar satu marga dengan Jet Li hehehe....(asal ngomong), oh iya kalau di Indonesia marga saya tetap Tarigan lae...!!

Banyak terimakasih saya ucapkan karena telah mampir di blog saya ini, biarpun hanya sekedar lewat saja. Kata-kata yang ditulis diblog ini mungkin kurang menyenang di hati pembaca, atau penulisan yang kurang bagus, mohon di maafkan, kritik dan saran saya tunggu untuk memperbaiki kesalahan penulisan saya, akhir kata saya ucapkan banyak Terima Kasih. GBU

Ada kalanya beban akan terasa berat

on Comments: (0)


Ada kalanya beban akan terasa berat, dan segala persoalan tak mampu untuk dihadapi, namun tetaplah berharap kepada Tuhan biarpun harapan sudah hilang. Selalu ada jalan yang tak terduga, karena rancangan Tuhan bukan seperti apa yang kita rancangkan. Tetaplah semangat, biar seberat apapun beban yang ada saat ini.

Sumber Gambar : http://www.hrdcorner.com

Semangat

on Comments: (0)


     "Semangat...!!!" Kata tersebut tidaklah aneh lagi bagi pendengaran kita, mungkin kita sering mengucapkannya atau teman yang mengucapkannya kepada kita, mungkin sekedar menghibur atau memberi dorongan kepada kita agar tetap semangat. Banyaknya masalah terkadang membuat kita patah semangat serta frustrasi, dan memungkinkan kita lari dari masalah tersebut. Lari dari dari masalah bukanlah jalan keluar untuk menyelesaikan masalah, tetapi hanya akan menambah masalah. Tetaplah semangat biar bagaimanapun masalah yang kita hadapi, karena masalah adalah sebuah tanggung jawab yang harus kita selesaikan. Nilai dari seseorang itu di tentukan dari keberaniannya memikul tanggung jawab, mencintai hidup serta pekerjaannya. Tetaplah semangat dalam menyelesaikan masalah semua pasti ada jalan keluarnya jika kita selalu berserah kepada yang kuasa.

Sumber Gambar : http://motivatweet.files

Bagaimana denganku?

on Comments: (0)

     Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita sering melakukan hal berinteraksi,  mungkin saja berinteraksi dengan komputer atau juga dengan sesama kita manusia, dan tanpa disadari ketika kita melakukan interaksi tersebut kita telah di awasi dan dinilai secara diam-diam oleh setiap orang yang berada di sekitar kita, mulai dari perilaku, cara kita berbicara, serta apa saja yang dapat dinilai oleh orang tersebut dan ketika seseorang tersebut menemukan suatu kesalahan dalam diri kita kemungkinan orang tersebut akan mengecap kita salah. Saya menulis artikel ini bukan berarti bahwa saya sudah benar dan tidak mempunyai kesalahan, tetapi saya menulis artikel ini dengan maksud dan tujuan agar kita dapat menilai diri kita sendiri sebagai manusia yang tidak pernah lepas dari kesalahan, contohnya saya tidak pernah lepas dari kesalahan, biarpun sudah merasa sikap dan perilaku saya sudah benar dan bangga dengan sifat dan sikap tersebut, tetapi belum tentu dengan anggapan serta penilaian orang lain terhadap saya, kemungkinan besar orang menilai tingkah laku saya salah dan tidak sopan.
    Bagaimana denganku??? Merupakan beberapa karakter huruf yang selalu terlintas dalam diri saya sebelum saya menilai orang lain. Menilai seseorang memang lebih menyenangkan dibandingkan dengan menilai diri sendiri, tetapi cobalah menilai diri sendiri apakah sudah benar atau salah, apakah sudah berkenan dimata seseorang atau kurang berkenan. Kita dapat mengetahui penilaian seseorang terhadap kita dengan cara bertanya kepada seseorang yang kita anggap dapat memberi masukan terhadap kita untuk menjadikan kita lebih baik lagi, misalanya kita bertanya kepada teman kita sendiri, serta orang-orang dekat dengan kita sehingga kita mengetahui perilaku apasaja yang perlu di ubah dari kehidupan kita.

Kata "maaf"

on Comments: (0)

   

     Dalam kehidupan ini tidaklah pernah terlepas dari yang namanya kesalahan, baik yang masih muda dan yang sudah tua tentunya tidak pernah terlepas dari kesalahan. Ketika kita melakukan kesalahan terhadap seseorang, baik sengaja maupun tidak sengaja, seringkali kita mengucap kata "maaf"  kepada orang tersebut agar kita di maafkan. Kadang kala ketika kita meminta maaf kepada seseorang tidak dibarengi dengan ketulusan untuk meminta maaf dan sikap terbuka, sehingga seseorang yang memberi maaf kepada kita, memberikan maaf dengan ketidak tulusan.

     Sulit memang mengucap kata maaf jikalau kita menganggap suatu kesalahan merupakan hal sepele, tetapi akan lebih sulit lagi  memaafkan jika kesalahan itu selalu diingat dan dipendam. Maaf bukanlah paksaan, tetapi maaf adalah keikhlasan untuk meminta, menerima dan memberikan pengampunan. Jikalau meminta maaf, mintalah secara ketidak terpaksaan dan ketika memberi maaf berilah dengan keikhlasan tanpa mengingat kesalahan.

Penuh dengan warna, dan penuh dengan perbedaan

on Comments: (0)

Ibarat warna, kamu adalah merah, dia adalah hijau, dan aku adalah biru, namun menjadi kita yang adalah putih. Damai karena penuh dengan warna bukankah itu baik? 

Hidup hanya sekali, itu menurutmu, dan hidup juga akan berulang, itu juga menurutmu. Namun bagiku, berulang maupun sekali, hidup adalah kehendak-Nya. 

Kita semua sama dihadapan-Nya, yaitu sama-sama manusia yang Ia ciptakan, namun kita selalu menganggap berbeda karena pemikiran. Sama-sama mempunyai pikiran, namun berbeda pikir itu adalah aku, kamu dan dia yang menjadi kita. Jika kamu adalah dia, dan dia adalah kamu, apa yang terpikir olehmu karena perbedaan yang teramat jauh. 

Yang kamu, dia, aku percaya belum tentu kamu, dia, aku percaya, begitupun sebaliknya yang kamu, dia, aku percaya belum tentu kamu, dia, aku percaya (Bingung?). Memahami bukankah lebih baik daripada membenci.

Berliburnya Keluarga, dirikupun bebas

on Comments: (0)

Semua anggota keluarga pergi berlibur atau pergi mengunjungi sanak keluarga, dan meninggalkan rumah beberapa hari atau beberapa pekan merupakan hal yang biasa dalam masyarakat Indonesia sekarang ini. Karena tidak ada libur kuliah, atau karena banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan membuat kita mau tidak mau harus tinggal dirumah sendirian. Ada keuntungan dari perginya semua anggota keluarga berlibur, yaitu kita bebas melakukan apa saja dirumah tanpa ada larangan dari Ayah atau Ibu atau dari anggota keluarga lainnya, mau tidur seharian, menonton TV juga pasti tidak ada yang melarang, mau pergi kerumah teman tinggal pergi saja tanpa harus pamit, mengajak teman kerumah dan berpesta pora pastinya juga tidak ada yang melarang. Tapi ada juga hal-hal yang kurang mengenakkan jika kita ditinggal dirumah sendirian, mungkin kita merasa sepi karena teman ngobrol tidak ada, ketika malam hari tiba mungkin kita merasa takut dirumah karena begitu sepi dan hening.